PENDEKATAN KULTUR KEWANG MEMINIMALISIR KENAKALAN REMAJA DI AMBON

Authors

  • Nunung Triyani
  • Kisman Adi

DOI:

https://doi.org/10.31595/peksos.v19i2.334

Keywords:

Kewang, Kenakalan Remaja, Pendekatan Kultur

Abstract

Masalah social yang terjadi menggambarkan kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat yang tidak
ideal antara harapan dan kenyataan atau sebagai suatu kesenjangan situasi yang ada, dengan situasi yang
seharusnya dan kondisi ini merupakan kondisi yang tidak dihar apkan oleh siapapun. Artikel ini mengangkat
pendekatan kultur dalam menyelesaiakan masalah sosial yakni kenakalan remaja dengan tujuan untuk
memberikan masukan kepada pemerintah Kota Ambon, bahwa menyelesaikan masalah sosial tidak hanya
menggunakan hukum negara tetapi dapat menggunakan hukum adat yakni tugas Kewang, Kewang bukan hanya
sekedar menjaga, menjaga sumber daya alam (hutan dan laut), menjaga situs-situs Budaya Maluku, dan menjaga
tatanan kota, melihat dari penomena sosial saat masalah-masalah sosial yang terjadi dan pelakunya adalah remaja
kemudian bertindak sebagai penengah masalah sosial tersebut adalah aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP), aparat keamanan menuju ke lokasi untuk menyelesaikan masalah namun yang sering kita lihat
terjadi kejar-kejaran dengan pelaku masalah sosial dan pada akhirnya masalah sosial ini di bawah ke ranah hukum.
Jalur hukum belum tentu membuat efek jera para pelaku, dengan tidak jeranya para pelaku atas hukum yang
diterapkan maka perlu pendekatan kultur sebagai pengalihan kejenuhan hukum. Maluku memiliki budaya penjaga
(Kewang) merupakan simbol budaya Orang Maluku yang mungkin hanya dipahami dan diketahui oleh mereka
yang berdomisili di daerah, namun diperkotaan dan khususnya untuk generasi muda kewang hanyalah tinggal
cerita, difungsikan kembali dan di tambahkannya tugas tambahan Kewang serta atribut- atribut khas kewang, dan
keberadaan mereka pada kantong-kantong rawan kenakalan remaja, maka secara tidak langsung ada dua manfaat
yang tersirat di saat yang sama yakni pengenalan kembali budaya kewang serta pendekatan kultur guna
meminimilisir masalah-masalah sosial.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Hidayat Rahman. (2014). Sosiologi

Pendidikan, Emile Durkheim, Rajawali,

Jakarta.

Adhani J. Emha. (2019). Cara Ampuh Untuk

Abai dan Acuh: Komunika Yogyakarta.

https://bali.tribunnews.com.

Ambon, MalukuPost.com/10/5.

Published

2020-12-31

How to Cite

Nunung Triyani, & Kisman Adi. (2020). PENDEKATAN KULTUR KEWANG MEMINIMALISIR KENAKALAN REMAJA DI AMBON. Pekerjaan Sosial, 19(2). https://doi.org/10.31595/peksos.v19i2.334

Issue

Section

Peksos

Citation Check