Penyesuaian Diri Anak Asuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)

Authors

  • M. Youri Alkayyis Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung
  • Dwi Yuliani Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung
  • Windriyati Windriyati Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

DOI:

https://doi.org/10.31595/peksos.v20i1.355

Keywords:

Penyesuaian Diri, Anak Asuh, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak

Abstract

Self-adjustment refers to the suitability of individual behavior, so that there is a harmonious relationship between himself and the environment. This study aims to obtain an empirical picture of: 1) characteristics of foster children, 2) adaptation of foster children to the natural environment, 3) adaptation of foster children to the social environment, 4) adaptation of foster children to themselves, and 5) the adaptation of foster children to the tensions, conflicts and frustrations they experience at the Child Welfare Institution (CWI). The method used in this research is secondary data analysis. The number of respondents was 417 foster children consisting of ages 6-21 years in the following six locations: 1) Bina Remaja Taruna Jaya Social Institution in South Jakarta, 2) XVII Youth Inabah Pondok Putri Suryalaya Islamic Boarding School in Ciamis, 3) Putra Putra Primary 5 Children's Orphanage in East Jakarta, 4) The Muhammadiyah Orphanage in Klaten, 5) Marsudi Putra Antasena Social Home in Magelang, and 6) Baiturahmah Orphanage in Kampar, Riau. The data collection technique used is secondary data analysis. Data analysis techniques used are the reduction and categorization of data, organizing data, and interpretation. The results showed that the adaptation of foster children to the natural environment showed a high category, adjustment to the social environment shows a low category because there are still many foster children who do not have a good relationship with other foster children, coaches and employees/staff, adjustment to themselves shows a low category because foster children find it difficult to control emotions and cannot focus on participating in activities at the Child Welfare Institution (CWI), adjusting to the tension, conflict and frustration they experienced showed a moderate category.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adi Fahrudin. (2012). Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Alex Sobur. (2011). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Andrews, Lorraine, et.al. (2012). Classic Grounded Theory to Analyze Secondary Data: Reality and Reflections (The Grounded Theory Review). Volume 11, Issue 1.

Arif Gosita. (2004). Masalah Perlindungan Anak. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Burhan Bungin. (2012). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Butler, I. & Roberts, G. (2004). Social Work with Children and Families: Getting into practice 2nd ed. London, Jessica Kingsley Publisher.

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dwi Heru Sukoco. (2011). Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongannya. Bandung: Kopma STKS.

Ellya Susilowati, Dkk. (2015). Pekerjaan Sosial pada Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) di Kota Bandung. Dalam ejournal Kemsos, Volume 5, No.1, 2015. Diakses pada tanggal 18 Agustus 2019.

Herry Koswara, Dkk. (2011). Garvin: Groupwork. Bandung: STKS Bandung.

Hurlock, E. B. (2003). Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayati & Soedjarwo. Edisi Kelima. Jakarta: Erlanga.

Ikawati, dkk. (2007). Pengkajian Model Pemberdayaan Lembaga Perlindungan Anak Dalam Pelayanan Kesejahteraan Anak. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial.

Isbandi Rukminto Adi. (2015). Kesejahteraan Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Jejak Pendidikan (Portal Pendidikan Indonesia). (2016). Pengertian Fungsi dan Tujuan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Diakses pada hari Rabu, 14 Agustus 2019 pukul 14.30 WIB. Dari https://www.jejakpendidikan.com/2016/11/pengertian-fungsi-dan-tujuan-lembaga.html.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). (2018). Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin (2019). Diakses pada hari Rabu, 14 Agustus 2019 pukul 13.45 WIB. Dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/01/04/jumlah-penduduk-indonesia-2019-mencapai-267-juta-jiwa.

Lusi Nuryanti. (2008). Psikologi Anak. Jakarta: PT Indeks.

Moleong, L. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Pipit Suwita. (2016). Tingkat Penyesuaian Diri Anak yang Tinggal di Panti Asuhan (Studi Kasus Panti Asuhan Baiturrahmah Desa Rimbo Panjang Km. 17 Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal Universitas Riau. JOM FISIP Vol. 3 No. 2.

Schneider, L R & Lester, Lori. (2010). Advokasi Pekerja Sosial. Sebuah Kerangka untuk Bergerak (Terjemahan). Bandung: STKS Bandung.

Soetarso. (2011). Praktek Pekerjaan Sosial. Cetakan Pertama. Bandung: STKS Bandung.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tatang M. Amirin. (2015). Metode Penelitian Sekunder (Analisis Data Sekunder). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakatya (Tatang M. Amirin Blog)

Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-undang No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Viva Budy Kusnandar. (2020). Inilah Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia 2020. Diakses pada hari Kamis, 7 Mei 2020 pukul 14.10 WIB. Dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/02/inilah-proyeksi-jumlah-penduduk-indonesia-2020.

Downloads

Published

2021-06-30

How to Cite

Alkayyis, M. Y., Yuliani, D., & Windriyati, W. (2021). Penyesuaian Diri Anak Asuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Pekerjaan Sosial, 20(1), 1-17. https://doi.org/10.31595/peksos.v20i1.355

Issue

Section

Peksos