Peran Pengasuh dalam Mengembangkan Minat dan Bakat pada Anak di Yayasan Yatim Piatu & Dhuafa Rumah Harapan

Authors

  • Rizky Rahman a:1:{s:5:"id_ID";s:20:"Universitas Pasundan";}
  • Abu Huraerah

DOI:

https://doi.org/10.31595/biyan.v5i1.818

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengasuhan, minat dan bakat pada anak, peran pengasuh dalam mengembangkan minat dan bakat pada anak, faktor yang menjadi pendorong dan penghambat, upaya mengatasi hambatan, dan implikasi praktis pekerjaan sosial. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini terdiri dari pengurus, pengasuh, dan anak di Asrama 6 Yayasan Yatim Piatu & Dhuafa Rumah Harapan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi serta secara detail menggunakan koding dan kategori secara manual. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data, member checking dan rich and thick description. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pengasuh terdapat prosedur penerimaan anak asuh, pola asuh yang diberikan, pemenuhan kebutuhan dasar anak, program dan kegiatan yang dilakukan, serta waktu pelaksanaan program dan kegiatan. Minat dan bakat menunjukkan anak memiliki minat bermain bola dan bakat berpidato, menghafal, dan berpuisi. Peran pengasuh dalam mengembangkan minat dan bakat anak di asrama 6 yaitu dengan (1) mengajar, (2) membimbing, dan (3) melatih anak, dan (4) memberi motivasi dengan mengikuti program dan kegiatan yang mendukung dan menunjang minat dan bakat anak seperti yatim prestasi, muhadhoroh dan murajaah. Faktor pendorong dalam pelaksanaan peran ini yaitu ibadah, memiliki harapan, dan ingin membantu serta faktor penghambat dalam pelaksanaan peran ini yaitu ketika tidak adanya donatur, anak memiliki karakter yang berbeda, serta anak sulit diatur. Adapun upaya dalam mengatasi hambatan tersebut yaitu pengasuh berperan sebagai penengah, memberikan pemahaman, dan memberikan games. Implikasi praktis pekerjaan sosial dalam terwujudnya peran pengasuh dalam mengembangkan minat dan bakat anak, merujuk pada praktik pekerjaan sosial terdapat dua poin yang diambil oleh peneliti untuk dijadikan rujukan yaitu terdiri dari peran pekerja dan metode pekerjaan sosial Rekomendasi terhadap pengasuh untuk memberikan kegiatan-kegiatan baru yang mendukung perkembangan minat anak, Sementara untuk pemerintah dan lembaga terkait diharapkan dapat menempatkan pekerja sosial untuk bertugas di setiap panti sebagai tenaga porfesional.

References

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Wibhawa, B., Raharjo, S. T., & Santoso, M. B. (2015). Pengantar Pekerjaan Sosial. Sumedang: Unpad Press.

Susilowati, E. (2020). Praktik Pekerjaan Sosial Dengan Anak (1st ed., Issue July). Bandung: Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.

Maimun. (2018). Psikologi Pengasuhan : Mengasuh Tumbuh Kembang Anak dengan Ilmu. Mataram: Sanabil.

Suharto, E. (2017). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT Refika Aditama.

Fahrudin, A. (2014). Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantittaif, dan Mixed (3rd ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soehartono, I. (2015). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sarosa, S. (2021). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: PT Kanisius.

Defira, Z., & Hidir, A. (2021). Cita-Cita Anak Panti Asuhan Puteri Aisyiyah Wilayah Riau Di Kota Pekanbaru. Cross-Border, 4(2), 291–303.

Pioh, E. Y., Kandowangko, N., & Lasut, J. J. (2017). Peran Pengasuh Dalaam Meningkatkan Kemandirian Anak Disabilitas Netra Di Panti Sosial Bartemeus Manado. E-Journal Acta Diurna, VI(1), 1–12.

Putri, E., & Yarni, L. (2023). Pengaruh Peranan Orang Tua Asuh dalam Pembentukan Karakter Anak di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Cabang Bukittinggi. Anwarul: Jurnal Pendidikan Dan Dakwah, 3, 1–10.

https://doi.org/10.58578/anwarul.v3i1.803

Oktaviani, S. N. (2023). Peran Pengasuh Panti Asuhan Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak. EDUCATUM: JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 2(1), 30–33.

https://doi.org/10.56248/educatum.v2i1.57

Khoirunnisa, S., Ishartono, I., & Resnawaty, R. (2015). Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak Asuh Di Panti Sosial Asuhan Anak. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 69–73.

https://doi.org/10.24198/jppm.v2i1.13258

Iqrima, N. (Nur), Sulistyarini, S. (Sulistyarini), & Salim, I. (Izhar). (2014). Peran Pengurus Panti Asuhan dalam Menunjang Keberlanjutan Pendidikan Anak di Panti Asuhan Nurul Hamid. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Untan, 3(9), 216936.

http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v3i9.7031

Abidin, A. M. (2019). Peran Pengasuh Panti Asuhan Membentuk Karakter Disiplin dalam Meningkatkan Kecerdasan Intrapersonal Anak. An-Nisa, 11(1),354–363. https://doi.org/10.30863/an.v11i1.302

Setiawan, K. (2021). Kemensos Berikan Perlindungan kepada 4 Jutaan Anak Yatim-Piatu. Kementerian Sosial Indonesia. https://kemensos.go.id/kemensosberikan-perlindungan-kepada-4- jutaan-anak-yatimpiatu#:~:text=Data dari Aplikasi SIKS NG,dengan jumlah total 44.181 jiwa.

Published

2023-06-30

Issue

Section

Article