Pengaruh Teknik Mc. Harvey Terhadap Penurunan Perilaku Menyakiti Diri Sendiri Klien Dengan Borderline Personality Disorder di Sentra Bahagia Medan

Isi Artikel Utama

Dorthy Gus Berta Zebua
Uke Hani Rasalwati
Epi Supiadi

Abstrak

Perilaku menyakiti diri sendiri dipicu oleh tekanan emosi yang tidak stabil yang berasal dari proses berpikir yang irasional. Perilaku menyakiti diri sendiri dilakukan untuk mendapatkan kelegaan dari rasa sakit yang sengaja ditimbulkan melalui percobaan tindakan yang membahayakan diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan teknologi Mc. Harvey (Premack Half in Rational Emotive Behavior Therapy) terhadap penurunan perilaku menyakiti diri sendiri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan metode Single Subject Design (SSD) dan teknik multiple baseline cross subject. Subjek penelitian ini berjumlah dua orang yang merupakan klien dengan borderline personality disorder dan sedang menjalani rehabilitasi sosial berbasis residensial. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuisioner, observasi dan studi dokumentasi. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan validitas muka, uji statistic alpha Cronbach dan percent agreement. Teknik analisis data dilakukan melalui analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Proses intervensi kepada klien meliputi konfrontasi, edukasi, verbalisasi, skill training, penguatan dan pendampingan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik Mc. Harvey berpengaruh terhadap perilaku menyakiti diri sendiri pada klien yang ditandai dengan berkurangnya intensitas perilaku menyakiti diri sendiri pada klien yang ditunjukkan oleh arah trend pada grafik dari fase sebelum sampai sesudah intervensi.
 
Kata Kunci:
perilaku menyakiti diri sendiri; borderline personality disorder; mc. harvey; rational emotive behavior therapy; premack principle
 

Rincian Artikel

Referensi

  1. Carroll, R., Metcalfe, C., & Gunnell, D. (2014). Hospital presenting self-harm and risk of fatal and non- fatal repetition: Systematic review and meta-analysis. In PLoS ONE (Vol. 9, Issue 2). PLoS One. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0089944
  2. Corey, G. (2013). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi (terjemahan). In Bandung: PT. Refika Aditama (7th ed.). PT Refika Aditama.
  3. Ellis, A., & Dryden, W. (2021). The Practice of Rational Emotive Behaviour Therapy (2nd ed.). Springer Publishing Company.
  4. Klonsky, E. D., Walsh, B., Lewis, S. P., & Muehlenkamp, J. J. (2011). Nonsucidal Self-Injury. Hogrefe.
  5. Kurniawati, R. (2012). Dinamika Psikologis Perilaku Self Injury. Jurnal Penelitian Dan Pengukuran Psikologi Vol. 1, No.1, 13-22.
  6. Kusumadewi, A. F., Yoga, B. H., Sumarni, S., & Ismanto, S. H. (2020). Self-Harm Inventory (SHI) Versi Indonesia Sebagai Instrumen Deteksi Dini Perilaku Self-Harm. Jurnal Psikiatri Surabaya, 8(1), 20. https://doi.org/10.20473/jps.v8i1.15009
  7. Rukmana, B. (2021). Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Self Injury Pada Mahasiswa Yang Berkuliah Di Universitas Swasta Di Kota Pekanbaru. 1–142.
  8. Safaria, T., & Saputra, N. E. (2012). Manajemen Emosi, Sebuah Perpaduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda. Bumi Aksara.
  9. Sansone, R. A., Wiederman, M. W., & Sansone, L. A. (1998). The self-harm inventory (SHI): Development of a scale for identifying self-destructive behaviors and borderline personality disorder. Journal of Clinical Psychology, 54(7), 973–983. https://doi.org/10.1002/(SICI)1097-4679(199811)54:7<973::AID-JCLP11>3.0.CO;2-H
  10. Sperry, L. (2016). Handbook of Diagnosis and Treatment of Dsm-5.
  11. Sumanto, J., Takeuchi, K., & Nakata, H. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subyek Tunggal. In CRICED University of Tsukuba. UPI Press.
  12. Susiladiharti, D. (2006). Manual Terapi Psikososial. Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung.