URGENSI KETERSEDIAAN FASILITAS SANITASI YANG LAYAK BAGI WANITA PADA TEMPAT PENGUNGSIAN KORBAN BENCANA ALAM

Authors

  • Nurul Izza Sayyidina Aufa Dianto a:1:{s:5:"id_ID";s:23:"Universitas Padjadjaran";}, Indonesia
  • Arie Surya Gutama Universitas Padjadjaran, Indonesia
  • Muhammad Fedryansyah

DOI:

https://doi.org/10.31595/biyan.v7i1.1321

Keywords:

Sanitasi, Pengungsi Wanita, Pengungsian, Bencana Alam, Sanitasi bagi Wanita

Abstract

Kebutuhan akan sanitasi pada wanita berbeda dengan pria karena perbedaan kondisi fisik dan sistem reproduksi di antara keduanya. Hal paling umum yang menunjukkan perbedaan tersebut ialah, wanita mengalami menstruasi setiap bulannya. Pemenuhan kebutuhan sanitasi khusus bagi wanita seringkali terabaikan, terutama pada kondisi-kondisi darurat seperti di tempat pengungsian korban bencana alam. Situasi bencana alam yang terkadang tak dapat diprediksimembuat proses penanggulangan menjadi lebih kompleks, terlebih lagi dengan adanya keterbatasan baik dari segi sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga keterbatasan waktu. Namun, terlepas dari adanya keterbatasan tersebut, kebutuhan pengungsi harus tetap terpenuhi karena berkaitan erat dengan pelaksanaan hak asasi manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur atau studi kepustakaan dengan teknik pengumpulandata adalah kajian literatur. Literatur yang penulis gunakan berupa artikel, jurnal, dokumen, serta buku yang berkaitan dengan topik penelitian sebanyak 17 buah literatur. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ketersediaan fasilitas sanitasi pada pengungsi wanita korban bencana alam.

References

Abdirahman S. Mahamud, J. A. (2012). Epidemic cholera in Kakuma Refugee Camp, Kenya, 2009: the importance of sanitation and soap. J Infect Dev Ctries, 238.

Alston, M., Hazeleger, T., & Hargreaves,

D. (2019). Social Work and Disasters. London and New York: Routledge.

Bethany A Caruso, T. F. (2017). Understanding and defining sanitation insecurity: women’s gendered experiences of urination, defecation and menstruation in rural Odisha, India . BMJ Global Health, 9.

Caruso, B. A., Cooper, H. L. F., Haardörfer, R., Yount, K. M., Routray, P., Torondel, B., & Clasen, T. (2018). The association between Women’s Sanitation Experiences and Mental Health: A cross-sectional study in rural, Odisha India. SSM

- Population Health, 5, 257–266.

https://doi.org/10.1016/j.ssmph

.2018.06.005

Cronin, A. A., Shrestha, D., Cornier, N., Abdalla, F., Ezard, N., & Aramburu, C. (2008). A review of water and sanitation provision in refugee camps in association with selected health and nutrition indicators – the need for integrated service provision, Journal of Water and Health 1.

Enarson, E., David, & Emmanuel. (2012). The women of Katrina: how gender, race, and class matter in an American disaster. Nashville: Vanderbilt University Press.

Enarson, E., Fothergill, A., & Peek, L. (2018). Gender and Disaster: Foundations and New Directions for Research and Practice. Handbook of Disaster Research, 205-223

Habsy, B. A. (2017). Seni Memahami Penelitian Kualitatif Dalam Bimbingan Dan Konseling : Studi Literatur. Jurnal Konseling Andi Matappa, 92.

Luft, R. E. (2016). Men and masculinities in the social movement for a just reconstruc- tion after Hurricane Katrina. 34-44.

MacRae, E. R., Clasen, T., Dasmohapatra, M., Caruso, B. A. (2019). “it’s like a burden on the head”: Redefining adequate menstrual hygiene management throughout women’s varied life stages in Odisha, India. PLOS ONE, 14(8), 1–23.

https://doi.org/10.1371/journal. pone.0220114

Nurtyas, M. (2019). Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Pascabencana (Studi Kasus Gempa dan Tsunami di Huntara Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah). Pendekatan Multidisiplin Ilmu dalam Manajemen Bencana, 2.

Parker, A. H., Smith, J. A., Verdemato, T., Cooke, J., Webster, J., & Carter, R. C. (2014). Menstrual management: a neglected aspect of hygiene interventions. Disaster Prevention and Management, 437-454.

Schmitt, M. L., Clatworthy, D., Ogello, T., & Sommer, M. (2018). Making the Case for a Female-Friendly Toilet. MDPI, 1.

Schmitt, M. L., Clatworthy, D., Ratnayake, R., Klaesener- Metzner, N., Roesch, E., Wheeler, E., & Sommer, M. (2017). Understanding the menstrual hygiene management challenges facing displaced girls and women: findings from qualitative assessments in Myanmar and Lebanon. Conflict and Health, 1-11.

Sulistyono. (2012). Pemanasan Global (Global Warming) dan Hubungannya dengan Penggunaan Bahan Bakar Fosil. Forum Teknologi, 47.

Suwaryo, P. A., & Yuwono, P. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Alam Tanah Longsor. The 6th University Research Colloquium 2017, 305.

Zandalinas, S. I., Fritschi, F. B., & Mittler, R. (2021). Global Warming, Climate Change, and Environmental Pollution: Recipe for a Multifactorial Stress Combination Disaster. Trends in Plant Science, 588.

Downloads

Published

2025-07-27

How to Cite

Dianto, N. I. S. A., Gutama, A. S. ., & Fedryansyah, M. (2025). URGENSI KETERSEDIAAN FASILITAS SANITASI YANG LAYAK BAGI WANITA PADA TEMPAT PENGUNGSIAN KORBAN BENCANA ALAM. Jurnal Ilmiah Kebijakan Dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan), 7(1). https://doi.org/10.31595/biyan.v7i1.1321

Issue

Section

Article

Citation Check